A. PENGERTIAN REDUKSI
OKSIDASI
Pengikatan
Oksigen :
Senyawa yang terbentuk dari
hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida sehingga reaksi antara
oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi. Karat besi
adalah senyawa yang terbentuk dari hasil
reaksi antara besi dan oksigen (besi oksida). Perkaratan besi merupakan
salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan
reaksi pembentukan oksida besi dapat ditulis
sebagai berikut.
Pada reaksi tersebut, besi
mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi
oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi
reduksi terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida
dapat direduksi dengan cara direaksikan dengan
gas hidrogen, persamaan reaksinya:
Pelepasan
dan Penerimaan Elektron
Dalam konsep redoks, peristiwa
pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan peristiwa
penerimaan elektron dinamakan reduksi. Reaksi redoks pada
peristiwa perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:
Pada
reaksi tersebut, enam elektron dilepaskan
oleh dua atom besi dan diterima oleh tiga atom oksigen
membentuk senyawa Fe2O3, Oleh karena itu, peristiwa oksidasi selalu disertai
peristiwa reduksi. Pada setiap persamaan reaksi, massa dan
muatan harus setara antara ruas kanan
dan ruas kiri (ingat kembali penulisan
persamaan reaksi). Persamaan reaksi redoks tersebut memiliki muatan dan
jumlah atom yang sama antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan persamaan
reaksi. Oksidasi besi netral melepaskan elektron
yang membuatnya kehilangan muatan. Dengan
menyamakan koefisiennya maka muatan pada kedua
ruas persamaan reaksi menjadi sama.
Penyetaraan pada reaksi reduksi oksigen juga
menggunakan cara yang sama.
Contoh Reaksi Reduksi
Oksidasi berdasarkan Transfer elektron
Dari
persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa Mg melepaskan elektron dan Cl
menerima elektron. Dengan demikian, Mg mengalami oksidasi dan Cl mengalami
reduksi.
Reduktor
dan Oksidator
Dalam reaksi
redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi
pereaksi lain dinamakan zat pengoksidasi atau
oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi
zat lain dinamakan zat pereduksi atau
reduktor. Pada Contoh diatas, Magnesium melepaskan elektron yang
menyebabkan klorin mengalami reduksi. Dalam
hal ini, magnesium disebut zat pereduksi
atau reduktor. Sebaliknya, atom klorin
berperan dalam mengoksidasi magnesium sehingga
klorin disebut oksidator.
Contoh Reduktor dan
Oksidator
Reaksi
Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Bagaimana bilangan
oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks? Apa
Anda cukup puas dengan konsep transfer
elektron? Tinjau antara reaksi SO2 dengan O2 membentuk SO3. Reaksinya dapat
dituliskan sebagai berikut :
Jika dikaji
berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi
tersebut adalah reaksi oksidasi. Jika
dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan
bingung, mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer
elektron, tetapi terjadi penggunaan bersama pasangan
elektron membentuk ikatan kovalen. Reaksi tersebut tidak
dapat dijelaskan dengan konsep transfer elektron.
Oleh karena banyak reaksi redoks
yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun
transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif,
yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika
dalam reaksi bilangan oksidasi atom
meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi.
Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka
atom tersebut mengalami reduksi.
Untuk mengetahui
suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan
bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam
pereaksi maupun hasil reaksi.
Berdasarkan
diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Atom S
mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi
+6, peristiwa ini disebut oksidasi; atom O mengalami penurunan
biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan
demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks.
Oleh karena molekul
O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2
adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami
reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut reduktor.
Berilah tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!
3. Bilangan oksidasi Cl pada Cl2,
KClO2, AlCl3, dan HClO berturut-turut adalah ….
A. 0, +4, -1, dan +3
B. 0, +2, +1, dan +3
C. 0, +3, -1, dan +1
D. 0, +3, +1, dan -1
E. 0, +2, +1, dan -1
A. 0, +4, -1, dan +3
B. 0, +2, +1, dan +3
C. 0, +3, -1, dan +1
D. 0, +3, +1, dan -1
E. 0, +2, +1, dan -1
4. Bilangan oksidasi Mn tertinggi
terdapat dalam senyawa ….
A. MnCl2
B. K2MnO4
C. KMnO4
D. Mn2(SO4)3
E. Mn(NO3)2
A. MnCl2
B. K2MnO4
C. KMnO4
D. Mn2(SO4)3
E. Mn(NO3)2
5. Dari persamaan reaksi redoks berikut, harga koefisien
reaksi a, b, c, dan d berturut-turut adalah ….
a Cu(s) + b AgNO3(aq) → c Cu(NO3)2(aq) + d Ag(s)
A. 1, 1, 2, dan 2
B. 1, 2, 1, dan 2
C. 2,1, 2, dan 1
D. 2, 3, 1, dan 1
E. 2, 3, 2, dan 3
a Cu(s) + b AgNO3(aq) → c Cu(NO3)2(aq) + d Ag(s)
A. 1, 1, 2, dan 2
B. 1, 2, 1, dan 2
C. 2,1, 2, dan 1
D. 2, 3, 1, dan 1
E. 2, 3, 2, dan 3
6. Dari reaksi soal no 5, zat
yang berperan sebagai oksidator adalah ….
A. Cu
B. AgNO3
C. Cu(NO3)2
D. Ag
E. NO3–
A. Cu
B. AgNO3
C. Cu(NO3)2
D. Ag
E. NO3–
7. Terjadinya reaksi redoks
spontan ditandai dengan ….
A. penyusutan jumlah larutan
B. kekeruhan larutan
C. perubahan warna larutan
D. penurunan suhu larutan
E. kenaikan suhu larutan
A. penyusutan jumlah larutan
B. kekeruhan larutan
C. perubahan warna larutan
D. penurunan suhu larutan
E. kenaikan suhu larutan
8. Reaksi redoks spontan tidak
terjadi pada ….
A. baterai kering
B. aki
C. electroplating
D. sel bahan bakar
E. baterai nikel-kadmium
A. baterai kering
B. aki
C. electroplating
D. sel bahan bakar
E. baterai nikel-kadmium
9. Pernyataan yang benar tentang
sel volta adalah ….
A. reaksi oksidasi terjadi di anoda
B. reaksi reduksi terjadi di anoda
C. anoda merupakan kutub positif
D. katoda merupakan kutub negatif
E. ion positif mengalami reduksi di anoda
A. reaksi oksidasi terjadi di anoda
B. reaksi reduksi terjadi di anoda
C. anoda merupakan kutub positif
D. katoda merupakan kutub negatif
E. ion positif mengalami reduksi di anoda
10. Alat yang digunakan untuk
mengukur potensial sel Volta adalah ….
A. barometer
B. voltmeter
C. thermometer
D. amperemeter
E. speedometer
A. barometer
B. voltmeter
C. thermometer
D. amperemeter
E. speedometer
11. Diketahui:
19K+ + e–
→19K Eo = -2,92 V
47Ag+ + e–→
47Ag Eo = +0,80 V
Diagram selnya adalah ….
A. K+ | K || Ag| Ag+
B. K | K+|| Ag+| Ag
C. Ag | Ag+|| K+| K
D. Ag+ | Ag|| K| K+
E. K | K+|| Ag| Ag+
A. K+ | K || Ag| Ag+
B. K | K+|| Ag+| Ag
C. Ag | Ag+|| K+| K
D. Ag+ | Ag|| K| K+
E. K | K+|| Ag| Ag+
12. Yang berperan sebagai kutub
negatif (anoda) pada baterai adalah ….
A. Zn2+
B. Zn
C. Cu2+
D. Cu
E. Cu+
A. Zn2+
B. Zn
C. Cu2+
D. Cu
E. Cu+
13. Yang berperan sebagai anoda
pada aki adalah ….
A. Pb
B. PbO2
C. PbO3
D. O2
E. H2SO4
A. Pb
B. PbO2
C. PbO3
D. O2
E. H2SO4
14. Berikut yang bukan penyusun
baterai kering adalah ….
a. Zn
b. MnO2
c. C
D. NH4Cl
E. Pb
a. Zn
b. MnO2
c. C
D. NH4Cl
E. Pb
15. Sumber-sumber listrik yang
tidak bisa diisi ulang adalah ….
A. sel bahan bakar
B. baterai kering
C. aki
D. baterai nikel-cadmium
E. baterai telepon genggam
A. sel bahan bakar
B. baterai kering
C. aki
D. baterai nikel-cadmium
E. baterai telepon genggam
16. Dari reaksi elektrolisis
larutan
K2SO4(aq)
→ 2 K+(aq) + SO42–(aq),
ion positif yang mengalami
reaksi reduksi di katoda adalah ….
A. larutan K2SO4
B. ion K+
C. ion SO42–
D. larutan H2O
E. gas O2
A. larutan K2SO4
B. ion K+
C. ion SO42–
D. larutan H2O
E. gas O2
17. Berikut yang bukan merupakan
contoh penerapan elektrolisis adalah ….
A. pelapisan logam
B. pemurnian logam
C. pengisian ulang aki
D. pengosongan aki
E. produksi zat
A. pelapisan logam
B. pemurnian logam
C. pengisian ulang aki
D. pengosongan aki
E. produksi zat
18. Rumus kimia karat besi
adalah ….
A. Fe2O4.3H2O
B. Fe3O3.xH2O
C. F2O3.5H2O
D. Fe2O3.xH2O
E. Fe2O3.5H2O
A. Fe2O4.3H2O
B. Fe3O3.xH2O
C. F2O3.5H2O
D. Fe2O3.xH2O
E. Fe2O3.5H2O
19. Faktor-faktor berikut yang memengaruhi
terjadinya korosi adalah ….
A. pemanasan
B. kelembaban udara
C. kualitas logam
D. pendinginan
E. waktu pemakaian
A. pemanasan
B. kelembaban udara
C. kualitas logam
D. pendinginan
E. waktu pemakaian
20. Logam-logam berikut yang
paling tahan terhadap korosi adalah ….
a. Cr
b. Ni
c. Zn
D. Fe
E. Al
a. Cr
b. Ni
c. Zn
D. Fe
E. Al
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Pertamina